Jumat, 19 September 2014

soal soal UTS KIMIA XI SMA/MA

1. Perhatikan notasi unsur berikut, 

6
  Li
3

 
   Tentukan posisi elektron elektron pertama, elektron kedua, dan elektron ketiga !!!

2. Tentukan posisi elektron/bilangan kuantum dari elektron terakhir untuk :

16   2-
    O
  8

 
  

3. Tentukan 4 bilangan kuantum dari elektron terakhir untuk :

40   2+
    Ca
20

 


4. Dari senyawa-senyawa berikut, H2, H2O, HCl, N2, NH3, CO2, F2, HF, CH4, NaCl
    a. Tentukan senyawa yang bentuk molekulnya berbentuk
         i)   linier
         ii)  berbentuk seperti V
         iii) berbentuk segitiga piramida
         iv) berbentuk kubus
    b. Tentukan senyawa yang memiliki gaya antar molekulnya
         i)  gaya london
         ii)  gaya vanderwals
         iii) ikatan hidrogen
         iv) gaya tarik ion
    c. Tuliskan urutan titik didih senyawa dimulai dari yang terendah sampai tertinggi !!!

5. Tuliskan 3 isomer dari C5H12  dan berikan nama (secara IUPAC) ke 3 isomer tersebut !!!

6. Tuliskan 6 isomer dari C5H10 dan berikan nama (secara IUPAC) ke 6 isomer tersebut !!!

7. Tuliskan 3 isomer dari C5H8 dan berikan nama (secara IUPAC) ke 3 isomer tersebut !!!

8. Tuliskan deskripsi tentang :
    i) kalor
    ii) sistem dan lingkungan
    iii) entapi dan perubahan entalpi

9. Hitunglah kalor reaksi (dalam satuan kkal) yang dilepaskan oleh suatu reaksi sehingga suhu air yang
    sebanyak 500 ml naik sebesar 3°C !!!.  
    Diketahui massa jenis air 1kg/liter, kalor jenis air 3,14 kalori/gram K, kapasitas kalor alat 2 kalori/K.

10. Jika diketahui ΔH°f CO2 = 393,5 kJ, tentukan
      i)  ΔH°d CO2
        ii) ΔH°c  CO2

Kamis, 11 September 2014

Entalpi

ENTALPI DAN PERUBAHANNYA


MODUL V
TERMOKIMIA

 

 
    Bagian ilmu kimia yang mempelajari panas atau kalor suatu reaksi kimia disebut termokimia. Contohnya pada proses pembakaran kita merasakan adanya panas (kalor) yang dibebaskan. Contoh lainnya adalah proses fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat berlangsung dengan bantuan energi cahaya matahari (ultraviolet).

 
  • Pengertian Entalpi (H) dan Perubahan Entalpi (∆ H)
    Menurut teori kinetika, pada suhu di atas 00C (> - 2730), setiap materi baik dalam wujud gas, cair atau padatan, memiliki partikel-partikel yang selalu bergerak secara acak dan saling bertumbukan dengan total gaya yang saling meniadakan. Karena memiliki ukuran sangat kecil, maka kita tidak dapat mengamati pergerakan partikel itu.
    Di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif dan proton yang bermuatan positif. Dengan adanya partikel-partikel, terjadi gaya tarik menarik antarpartikel yang bermuatan berlawanan dan gaya tolak menolak antarpartikel yang bermuatan sama.
    Pergerakan partikel-partikel dan gaya tolak/tarik antarpartikel tersebut, menunjukkan adanya energi dalam materi. Jumlah total energi atau kalor yang terkandung dalam suatu materi disebut entalpi, yang diberi simbol H. Entalpi suatu zat tidak berubah (tetap) selama tidak ada energi yang masuk atau ke luar.
    Entalpi suatu zat tidak dapat diukur, tetapi hanya perubahan entalpinya yang dapat diukur. Suatu zat mengalami perubahan entalpi jika mengalami reaksi kimia atau perubahan fisika. Perubahan entalpi diberi notasi ∆H. ∆H menyatakan kalor yang diterima atau dilepas, berupa penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam suatu proses perubahan materi.

 
  • Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
    Perubahan entalpi bertanda positif jika reaksi membutuhkan atau menyerap kalor, dan bertanda negatif jika membebaskan kalor. Perubahan entalpi yang bertanda positif menyatakan bahwa terdapat penambahan entalpi materi. Sebaliknya, perubahan entalpi yang bertanda negatif menyatakan bahwa terdapat pengurangan entalpi materi yang bereaksi.
    Pada dasarnya, perubahan entalpi terjadi karena adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan. Lingkungan adalah daerah di luar sistem.
  1. Reaksi Eksoterm
    Reaksi eksoterm adalah reaksi yang berlangsung dengan disertai perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.
    Pada reaksi eksoterm dibebaskan energi, sehingga entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm, lingkungan menerima kalor sehingga terasa panas. Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran.
  1. Reaksi Endoterm
    Reaksi endoterm adalah reaksi yang berlangsung dengan disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm diperlukan energi, sehingga perubahan entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi bertanda positif. Pada reaksi endoterm, lingkungan mengalami pengurangan kalor, sehingga suhu lingkungan turun dan terasa dingin.
    Contoh reaksi endoterm adalah reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan beberapa tetes air. Jika dilakukan pada tabung reaksi, bagian dasar tabung akan terasa dingin karena sistem menyerap kalor dari lingkungan.

 
  • Perubahan Entalpi Standar (∆H0)
    Perubahan entalpi dapat terjadi pada reaksi kimia maupun pada perubahan fisika. Perubahan entalpi pada reaksi kimia, bergantung pada jumlah zat yang direaksikan. Jika pereaksinya semakin banyak, maka perubahan entalpi semakin besar. Perubahan entalpi pada perubahan fisika berkaitan dengan perubahan wujud zat.
    Persamaan reaksi yang menyertakan perubahan entalpi disebut persamaan termokimia. Pengertian persamaan termokimia berbeda dengan persamaan reaksi stoikiometri. Pada persamaan reaksi stoikiometri, koefisien reaksi menunjukkan angka perbandingan jumlah mol, sedangkan koefisien reaksi pada persamaan termokimia sekaligus menyatakan jumlah mol.
Perhatikan contoh berkut ini !
Persamaan reaksi stoikiometri : 2 H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O(g)
Perbandingan jumlah mol H2 : jumlah mol O2 : jumlah mol H2O = 2 : 1 : 2
Jadi, perbandingan jumlah mol zat-zat tersebut dapat dinyatakan :
        2 mol H2 : 1 mol O2 : 2 mol H2O
Persamaan termokimia : 2 H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O(g) ∆H = - 484 kJ
Pada reaksi antara 2 mol H2 dengan 1 mol dengan 1 mol O2 untuk menghasilkan 2 mol H2O dibebaskan kalor 484 kJ.
    Kalor yang dibebaskan atau diperlukan (∆H) pada suatu reaksi, bergantung pada suhu dan tekanan saat reaksi berlangsung. Kalor yang dibebaskan atau diperlukan pada reaksi 1 mol zat yang berlangsung pada suhu 250C (298 K) dan tekanan 1 atm disebut perubahan entalpi standar (∆H0). Satuan ∆H0 adalah kJ/mol. Perubahan entalpi standar ini disebut juga kalor reaksi standar.

 
  1. Entalpi Pembentukan Standar (∆H0f)
    Entalpi pembentukan standar menyatakan nilai kalor yang dibebaskan atau diperlukan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya, pada keadaan standar (298 K, 1 atm). Entalpi pembentukan standar diberi notasi ∆H0f.

 
Contoh :
Pada pembentukan 117 gr garam dapur (NaCl) dibebaskan kalor 822 kJ. Tulislah persamaan termokimia pada keadaan standar. Ar Na = 23, Cl = 35,5
Jawab :
Jumlah mol NaCl =
∆H pembentukan 2 mol NaCl = - 822 kJ,
maka ∆Hf0 NaCl =
kJ mol-1
Jadi persamaan termokimianya : Na(s) + Cl2(g) → NaCl(s) ∆H = - 411kJ
  1. Entalpi Penguraian Standar (∆Hd0)
    Entalpi penguraian standar menyatakan nilai kalor yang dibebaskan atau diperlukan untuk proses penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya, pada keadaan standar (298 K, 1 atm). Entalpi pembentukan standar diberi notasi ∆H0d.
    Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya, sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Jadi, entalpi penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan pada senyawa yang sama. Dengan demikian, jumlah kalor sama, tetapi memiliki tanda berlawanan karena reaksi berlawanan arah.
Contoh :
Pada penguraian 11,2 L gas HCl (pada STP) diperlukan kalor 18,2 kJ. Tulislah persamaan termokimia.
Jawab :
Jumlah mol HCl =
∆H penguraian 0,5 mol HCl = 18,2 kJ
∆Hd0 HCl =
Persamaan termokimia : HCl(g) → H2 (g) + Cl2 (g) ∆H = 36,4 kJ

 
  1. Entalpi Pembakaran Standar (∆Hc0)
    Entalpi pembakaran standar menyatakan kalor yang dibebaskan untuk proses pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa), pada keadaan standar (298 K, 1 atm). Entalpi pembakaran standar diberi notasi ∆Hc0.
Contoh :
Pada pembakaran 4,4 gr propana dibebaskan kalor 223kJ/mol. Ar C = 12, H = 1
Jawab :
Jumlah mol C3H8 =
∆Hc0 C3H8 = -
Jadi, persamaan termokimianya :
            C3H8(g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + 4 H2O ∆H = -2330 kJ/mol.

 
  • Perhitungan Perubahan Entalpi Reaksi
    Perhitungan perubahan entalpi atau perubahan kalor pada suatu reaksi didasarkan pada Hukum Hess, data entalpi pembentukan dan data energi ikatan.
  1. Berdasarkan Hukum Hess
    Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Henri Hess. Hukum Hess menyatakan bahwa :
    "Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi bergantung pada keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi)".
Hukum Hess ini dapat juga dinyatakan sebagai berikut :
    "Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap".
Contoh, reaksi pembentukan SO3(g)
(1)     melalui satu tahap reaksi : S(s) + O2(g) → SO3(g) ΔH = - 396 kJ
(2)    melalui dua tahap reaksi :
    Reaksi (1) : S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = - 297
    Reaksi (2) : SO2(g) + O2(g) → SO3 (g) ΔH = -99
Jika kedua tahap reaksi pembentukan SO3(g) dijumlahkan, maka diperoleh kalor reaksi yang sama seperti pada reaksi pembentukan SO3 (g) pada reaksi (1). Jika kalor reaksi dijumlahkan, maka juga akan diperoleh kalor reaksi yang sama seperti reaksi pembentukan SO3 (g) pada reaksi (1).
Reaksi (1) : S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = - 297
Reaksi (2) : SO2(g) + O2(g) → SO3 (g) ΔH = -99
             S(s) + (g) → SO3(g) ∆H = - 396
    Jadi, nilai entalpi reaksi pembentukan SO3(g) tetap sama, baik berlangsung melalui satu tahap ataupun beberapa tehap reaksi.

 
Contoh :
Reaksi (1) : C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O ∆H = - 1386 kJ
Reaksi (2) : 2 CH3CHO + 5 O2 → 4 CO2 + 4 H2O ∆H = - 2352 kJ
Tentukan ∆H reaksi : 2 C2H5OH + O2 → 2 CH3CHO + 2 H2O
Jawab :
Perhatikanlah bahwa dari reaksi yang ditanyakan yang dijadikan patokan adalah 2 C2H5OH dan 2 CH3CHO, sedangkan O2 dan 2 H2O tidak dapat dijadikan patokan karena terdapat pada reaksi (1) dan reaksi (2). Reaksi (1) dikalikan 2 dan reaksi (2) dibalik sehingga diperoleh :
Reaksi (1) : 2 C2H5OH + 6 O2 → 4 CO2 + 6 H2O ∆H = - 2772 kJ
Reaksi (2) : 4 CO2 + 4 H2O → 2 CH3CHO + 5 O2 ∆H = + 2352 kJ
2 C2H5OH + O2 → 2 CH3CHO + 2 H2O ∆H = - 420 kJ

 
  1. Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan
    Berdasarkan cara ini, data entalpi yang diketahui harus berupa data entalpi pembentukan. Zat-zat pereaksi dianggap mengalami reaksi penguraian dan zat-zat hasil reaksi dianggap mengalami reaksi pembentukan. Jadi, entalpi penguraian suatu zat sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi memiliki tanda berlawanan.
            p A + q B → r C + s D ∆Hr = .....?
∆H reaksi = ∆Hf0 hasil reaksi - ∆Hf0 pereaksi
= (r ∆Hf0 C + s ∆Hf0 D) - (p ∆Hf0 A + q ∆Hf0 B)
∆Hf0 O2 tidak diikutsertakan dalam perhitungan entalpi, sebab sesuai dengan kesepakatan, entalpi unsur dalam bentuk yang lebih stabil dianggap sama dengan nol.

 
Contoh :
Diketahui kalor pembentukan(∆Hf0) dari C2H6 (g), CO2(g), H2O(l) masing-masing adalah – 85 , -394 , dan – 286 . Tentukan ∆Hc0 pembakaran C2H6(g).
Jawab :
Reaksi Pembakaran C2H6(g) :
            C2H6(g) + O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l) ∆Hr = ?
    ∆Hr = ∆Hf0 hasil - ∆Hf0 pereaksi
         = ( 2 ∆Hf0 CO2 + 3 ∆Hf0 H2O ) - (∆Hf0 C2H6)
         = (- 788) – 858 + 85 = - 1561
Jadi, ∆Hc0 C2H6(g) = - 1561
    
  1. Berdasarkan Energi Ikatan
    Suatu unsur atau senyawa terbentuk melalui ikatan antaratom penyusunnya. Ikatan-ikatan antaratom ini memiliki harga energi ikatan tertentu.
    Pada saat bereaksi, dianggap semua molekul pereaksi memutuskan ikatannya sehingga menjadi atom-atom bebas. Proses pemutusan ikatan memerlukan sejumlah energi, sehingga perubahan entalpinya bertanda positif. Selanjutnya, atom-atom bebas (hasil penguraian pereaksi) ini membentukan zat-zat hasil reaksi melalui pembentukan ikatan baru. Peristiwa pembentukan ikatan membebaskan sejumlah energi, sehingga perubahan entalpi bertanda negatif.
            p A + q B → r C + s D ∆Hr = .....?
∆Hreaksi=(energi total pemutusan ikatan) - (energi total pembentukan ikatan)

 
Contoh :
Diketahui kalor pembakaran :
            CS2(g) + 3 O2(g) → CO2 (g) + 2 SO2(g) ∆H = - 445 kJ
Energi Ikatan () :
  • O ═ O = 495
  • S ═ O = 323
  • C ═ O = 799
Tentukan nilai energi ikatan C ═ S !
Jawab :
S ═ C ═ S + 3 (O ═ O) → O ═ C ═ O + 2 (O ═ S ═ O) ∆H = - 445 kJ
∆Hreaksi=(energi total pemutusan ikatan) - (energi total pembentukan ikatan)
  • 445 = (2 × EC═S + 3 × EO═O) - (2 × EC═O + 4 × ES═O)
  • 445 = (2 × EC═S + 3 × 495) - (2 × 799 + 4 × 323)
  • 445 = 2 × EC═S + 1485 - 1598 - 1292
EC═S =
Jadi, energi ikatan C ═ s = 480

Entropi

Entropi

Entropi berbeda dengan energi. Walaupun dengan sekilas namanya hampir sama, namun keduanya mempunyai konsep yang jauh berbeda. Temperatur dan energi dalam dapat dihubungkan dengan hukum kedua temodinamika.

Pengertian Entropi

Rudolf Clausius membuat teori entropi berdasarkan sifat termodinamika. Jika total energi dihitung tidak dapat digunakan dalam beberapa proses seperti termodinamika, maka konsep entropi dapat dipakai. Kecenderungan sistem atau reaksi untuk berproses ke arah tertentu disebut entropi sistem. Dengan kata lain, entropi merupakan derajat ketidakteraturan atau keacakan suatu sistem.

Persamaan Entropi

Beberapa persamaan antropi adalah:

S = k log W
Dimana
S adalah entropi
k adalah tetapan Boltzmann
W adalah jumlah mikrostat


ΔS = ΔQT
Dimana
S adalah entropi
Q adalah kalor

ΔS = Cln t2t1


dU=TdSPdV

Satuan Entropi

Satuan internasional untuk entropi adalah Joule per Kelvin (J/K). Pokok dari satuan ini adalah energi dibagi dengan temperatur.

Entropi Molar

Entropi molar adalah entropi yang dihitung dari satu mol suatu zat. Entropi molar pada dasarnya diukur pada kondisi standar, dengan simbol S°.  Satuan entropi molar adalah Joule per Kelvin per mol. Jika dipertimbangkan dengan hukum ketiga termodinamika, maka kristal murni suatu senyawa dapat  mempunyai entropi nol.
S°= Nk=1 dqTdT

Di sini dq/T mempunyai perubahan kalor yang sangat kecil pada temperatur T yang diberikan.

Tabel Entropi Standar

Di bawah ini ada beberapa data entropi senyawa yang diukur pada STP, yaitu 25o C dan 101,3 kPa.

Senyawa Smo /J K-1mol-1
Padat
C (intan) 2,377
C (grafit) 5,74

Si
18,8
Ge 31,1
Sn (abu-abu) 44,1
Pb 64,8
Li 29,1
Na 51,2
K 64,2
Rb 69,5
Cs 85,2
NaF 51,5
MgO 26,9
AlN 20,2
NaCl 72,1
KCl 82,6
Mg 32,7
Ag 42,6
I2 116,1
MgH2
31,1
AgN3 99,2
Cairan
Hg 76,0
Br2
152,2
H2O 69,9
H2O2 109,6
CH3OH126,8
C2H5OH 160,7
C6H6 172,8
BCl3 206,3
Gas Monoatomik
He 126,0
Ne 146,2
Ar 154,8
Kr 164,0
Xe 169,6
Gas Diatomik
H2 130,7
D2 145,0
HCl 186,9
HBr 198,7
HI 206,6
N2 191,6
O2 205,1
F2 202,8
Cl2 223,1
Br2 245,5
I2 260,7
CO 197,7
Gas Triatomik
H2O 188,8
NO2 240,1
H2S 205,8
CO2 213,7
SO2 248,2
N2O 219,9
O3 238,9
Gas Poliatomik ( > 3)
CH4 186,3
C2H6
229,6
C3H8 269,9
C4H10 310,2
C5H12 348,9
C2H4 219,6
N2O4 304,3
B2H6 232,0
BF3 254,0
NH3 192,5